Mata pelangi adalah satu nama yang terbentuk saat pertemuan diantara beberapa mahasiswa terjadi di kampus Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya.
Tahun 2009 adalah awal dari satu kisah indah memaknai apa itu teman...dan apa itu persahabatan...serta mewujudkan mimpi tanpa batas bersama.
Meski ada begitu banyak perbedaan yang terjadi dan muncul, satu hal yang menjadi pondasi terkuat bagi nama mata pelangi KITA SATU DALAM BANYAK PERBEDAAN. Itulah yang dapat menyatukan banyak hati, banyak kepala, dan banyak pendapat dalam satu jalan lurus.
Kami terdiri dari 7 personality yang tentu mempunyai karakter sifat yang amat sangat berbeda, bermula dari pertemuan di satu keadaan yang sama Bayu Widya Pratama, Irta Muharyadi, Wijaya, M.Andri Zuliansyah, Tri Wulandari, Ulfah Khumairoh, dan Febryam Herawaty membentuk satu kesatuan yang sampai saat ini dapat menjadi tempat berbagi dalam suka maupun duka, hingga terciptalah satu kenyamanan yang sampai ini pula tetap terasa di segala kesempatan.
Sejak tahun 2009 hingga saat ini satu hal yang menjadi hal tersulit untuk kami jalani, merelakan salah satu teman kami Try Eliza yang pindah kekota lain karna harus menuntut ilmu di kota kelahirannya Lampung. Tahun pertama saat kami bersama terasa begitu lengkap, namun kini kami harus tetap menatap ke depan tanpa harus menyesali hal itu. karna perpisahan bukanlahb akhir dari sgalanya. Still be your friend forever
Kini dua tahun sudah kami bersama yang tentu selama itu begitu banyak maslah yang muncul, namun dapat terselesaikan dengan solusi dan ending yang berbeda-beda. Satu harapan yang kami inginkan adalah menjadi bagian terindah dari suatu kehidupan nyata tanpa membedakan personality yang beragam, hingga persahabatan ini kan abadi hingga akhir hayat tiba. by editor.
Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah.
Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya.
Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya.
Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur – disakiti, diperhatikan – dikecewakan, didengar – diabaikan, dibantu – ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.
Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.
Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.
Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.
Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egois.
Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.
Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang
mementingkan diri sendiri.
Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya.
Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya.
Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur – disakiti, diperhatikan – dikecewakan, didengar – diabaikan, dibantu – ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.
Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.
Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.
Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.
Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egois.
Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.
Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang
mementingkan diri sendiri.